Rumah Sehat Al-Fatih

Jumat, 12 Agustus 2011

Maafkan kami Ramadhan

..’Merugilah orang yang meninggalkan Ramadhan namun tak mendapatkan apa-apa.’
Banyak diantara kita yang belum menyambut Ramadhan dengan sungguh-sungguh. Karena sampai hari ini , ketika kita sudah ada diantara hari-hari mulia Ramadhan, kita masih sulit berbagi waktu untuk tafakur, berdzikr, dan beribadah secara baik. Kita merasa berada dalam kondisi sibuk yang sulit terbagi lagi. Padahal kita masih sempat menyaksikan siaran hiburan, bersantai-santai,dan berjalan-jalan ketempat yang tak ada hubungannya dengan ibadah yang harusnya kita lakukan.

Banyak diantara kita yang tak siap menyambut Ramadhan, kita belum melatih diri untuk menambah amalan di bulan mulia ini. Sehingga kita merasa bulan ini begitu menyita energi, setelah berpuasa dan bekerja disiang hari maka kita perlu istirahat lebih banyak karena harus bangun lebih awal untuk sahur. Begitupun dimalam hari, kita merasa harus lebih awal tidur karena harus bangun untuk sahur. Alangkah ironi, karena di bulan penuh pahala ini mereka berlomba-lomba meraih pahala sementara kita masih memperbanyak waktu istirahat dengan alasan terlalu sibuk dan letih.

Dalam kitab Ru’uusul Qawaariir, Imam Ibnul Jauzi menyinggung kita yang lalai, “kelalaian apakah ini, padahal kalian bisa melihat?  Ketidaksadaran seperti  apakah ini, padahal kalian bisa melihat? Bagaimana bisa kalian melupakan perbekalan, sementara kalian sedang berpergian? Berapa banyak orang-orang  sebelum kalian telah meninggal, apakah kalian tidak berpikir? Tidakkah kalian menyaksikkan bagaimana Allah menempatkan mereka pada posisi yg merugi? Mereka tidak mampu memberi satu wasiatpun tidak juga bisa kembali pada keluarganya.”

Ramadhan seharusnya menjadi bulan yang melimpah kesempatan untuk kita mengambil bekal sebanyak-banyaknya. Maafkan kami Ramadhan, ibadah kami sangat jauh dari mereka  yang berlomba mencium wangi surga..