Rumah Sehat Al-Fatih

Senin, 19 Desember 2011

Bukan Mimpi Biasa



…semua berawal dari mimpi dan doa yang melibatkan kebahagiaan untuk orang lain, ketika kita berdoa untuk sendiri maka energi yang dihasilkanpun hanya cukup untuk sendiri, tapi jika kita libatkan doa-doa kita untuk kebahagiaan orang lain maka energi yang keluarpun lebih besar dan lebih kuat untuk mewujudkan mimpi-mimpi kita yang tak disangka.

                         *                *                 *

Ada sesuatu yang membuatku mengaggumi suamiku, membuatku jatuh cinta dan malu. Ia jarang sekali mengeluh tentang keadaan dirinya, ia lebih sibuk memikirkan bagaimana bisa lebih baik dihadapan Tuhannya dan apa yang bisa ia lakukan untuk orang lain.
Seperti malam itu kami kembali mengenang masa-masa perjalanan rumah tangga kami. Kami memang sering saling mengingatkan tentang tujuan hidup dan kebersamaan kami, karena kami ingin setiap langkah kami mendapat ridho Allah Swt.
“Mungkin kita masih terlalu memikirkan diri sendiri, sehingga Allah memberikan kita rizki untuk mencukupkan diri kita saja, kita lupa terhadap orang lain, dan kurang sungguh-sungguh untuk membantu orang disekitar kita.” ucap abi lirih.
“Iya sayang, mungkin kita kurang sungguh-sungguh memikirkan dan berbuat untuk orang lain, umi selalu ingat cerita tentang teman SMA abi yang menjadi juara umum hanya karena ingin agar teman-teman kelasnya merasa bangga dan dibanggakan.” tambahku.
Kisah itu sering abi ceritakan untuk mengingatkan kami. Ketika temannya menjadi juara umum di sekolah waktu itu, suamiku bertanya “Apa yang membuat kamu bisa menjadi juara umum?”, lalu temannya menjawab “Saya hanya ingin melihat teman-teman senang dan bangga karena yang menjadi juara umum berasal dari kelas ini.” jawabnya polos. Kelasnya memang bukan kelas unggulan,sehingga akan sulit bersaing dengan kelas unggulan untuk meraih prestasi tersebut, tapi karena keinginan yang kuat untuk membahagiakan teman-temannya, akhirnya ia berhasil menjadi juara umum disekolahnya.
Banyak sekali peristiwa yang kita anggap tidak mungkin tapi bisa terjadi, seperti halnya kisah suamiku yang meraih prestasi “Predikat KTA terbaik” saat kuliah D3-nya  dulu, padahal penelitian yang dilakukan biasa saja menurutnya. Hanya saja ia memiliki keinginan untuk bisa membuat bangga kedua orangtuanya (mertuaku kini). Alhasil ketika acara wisuda, kedua orangtuanya pun dipanggil ke atas panggung untuk menyaksikan putranya menerima penghargaan. Tidak jauh berbeda, akupun memiliki cerita yang sama, demi membahagiakan orang tua dan orang-orang yang kucintai. Dan semua berawal dari mimpi dan doa yang melibatkan kebahagiaan untuk orang lain, ketika kita berdoa untuk sendiri maka energy yang dihasilkanpun hanya cukup untuk sendiri, tapi jika kita libatkan doa-doa kita untuk kebahagiaan orang lain maka energy yang keluarpun lebih besar dan lebih kuat untuk mewujudkan mimpi-mimpi kita yang tak disangka.
“Mulai sekarang kita harus membenahi mimpi dan sikap kita, jangan hanya bermimpi untuk diri sendiri tapi bermimpilah agar mimpi kita juga memberikan kebahagiaan untuk orang-orang disekitar kita. Mintalah agar rizki yang kita peroleh bisa kita dermakan, mintalah agar usaha kita menjadi lapangan kerja bagi orang lain, mintalah sesuatu yang lebih barokah dari sekedar apa yang kita miliki sendiri.”
“Iya sayang..,semoga hidup kita yang sebentar ini bisa lebih manfaat dan berkah sehingga kita tidak malu dihadapan Allah nanti, ketika kita dimintai pertanggungjawaban…” tambahku.
Kita memang sering berdoa hanya untuk diri kita sendiri, untuk kesenangan sendiri, dan lupa mendoakan orang lain. Padahal ketika kita berdoa untuk orang lain tanpa sepengetahuan orang yang disebut, para malaikat tengah berdoa untuk dirikita seperti yang kita doakan. Jadi berdoalah sebanyak-banyaknya dan libatkan untuk kebahagiaan orang lain agar Allah Swt mengabulkan doa-doa kita.

Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.“  
(SuraAl Mu”min :40 ayat 60)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar