Keadaan Terbaik
Hari itu umi dan abi bermaksud mengunjungi nenek dan kakek di Ciparay, karena pekerjaan saat ini kami baru bisa mengunjungi mereka sebulan sekali. Sepanjang perjalanan kami berdiskusi tentang berbagai hal yang bisa kami ambil hikmahnya. Tentang kejadian-kejadian yang kami alami, hal-hal yang kami lihat sepanjang perjalanan, juga mimpi dan harapan. Kemudian abi menceritakan sebuah kisah ,“Ada seorang anak kecil di atas sebuah kapal,ia terus menerus menangis. Berkali-kali orang-orang di kapal tersebut berusaha membujuknya agar berhenti menangis. Namun semua upaya mereka tidak berhasil membuat anak tersebut berhenti menangis. Lalu seorang kakek yang sudah lama duduk di salah satu sudut kapal menghampiri anak kecil tersebut kemudian mengangkat tubuh sang anak dan melemparnya ke lautan. Orang-orang di dalam kapal itupun tersentak dan panik melihat anak kecil tersebut hampir tenggelam, merekapun segera menolong dan menaikannya kembali keatas kapal. Setelah kembali berada diatas kapal, sang anakpun tak lagi menangis.”
“Apa hikmah dari kisah tersebut?” abi melanjutkan.
“Ternyata banyak orang seperti anak tersebut, ia tidak tahu bahwa keadaan yang terbaiknya adalah saat ia berada di atas kapal. Dan ia baru sadar setelah ia hampir tenggelam di lautan. Begitupun dengan kita, kita sering mengeluh dengan keadaan yang kita alami saat ini, kita sering lupa untuk mensyukuri apa yang kita miliki saat ini, kita lebih fokus kepada hal-hal yang belum kita miliki. Dan kita baru sadar bahwa itulah saat yang terbaik setelah kita kehilangan waktu dan hal-hal yang kita miliki. Kita sering sok tahu dengan berfikir bahwa kita pasti akan bahagia dengan begini atau begitu, bahagia dengan memiliki ini atau itu. Padahal kita tidak tahu apa yang akan terjadi nanti, bahkan satu detik yang akan datang. Tapi kita tetap sombong dan memaksakan keinginan kita. Sehingga apa yang kita rasakan jauh dari rasa bahagia, malah seringkali penyesalan dan kekecewaan yang akhirnya kita peroleh. Allah lah Yang Maha Mengetahui, Maha Kuasa, Maha Berkehendak, Maha Pengasih dan Penyayang. Allah Yang Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-hambanya. Jika kita sungguh-sungguh yakin , menyandarkan segala sesuatu kepada-Nya, sabar, dan ikhlas dalam berusaha maka kita akan mampu melihat sesuatu dengan jernih. Sehingga kita akan benar-benar merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya. Karena apa yang penting itu bukanlah apa yang kita peroleh, tapi bagaimana prosesnya, sikap, dan segala ikhtiar yang telah kita lakukan. Tidak ada usaha yang sia-sia disisi Allah, Allah Swt akan menilai dan memberikan ganjaran atas apa yang kita lakukan.”
“Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa mengerjalan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya.” QS.Az Zalzalah : 7-8.
Umi jadi malu, umi masih banyak mengeluh, umi masih sering lupa bersyukur. Padahal banyak sekali nikmat yang Allah Swt limpahkan buat umi. Umi masih sangat sombong dengan memaksakan segala keinginan dan apa yang ingin umi miliki. Padahal itu semua tidak menjamin timbulnya kebahagiaan, walaupun bahagia tapi tidak berlangsung lama, itulah nafsu. Bila nafsu berkuasa maka ia akan menggiring kita pada kebahagiaan yang semu, menggiring kita pada penyesalan yang nyata, dan penderitaan yang abadi. Oleh karena itu kita harus bisa mengendalikan nafsu kita sehingga membawa kita kepada kebaikan, membawa kita kepada kebahagiaan yang sejati dan keridhoan-Nya.
Kunci dari semua itu adalah sabar dan syukur. Bersabar dan ikhlas dalam menjalani kesulitan yang dihadapi akan melahirkan kekuatan yang luar biasa. Karena dengan kesabaran dan keikhlasan tersebut kita menyandarkan segalanya kepada Yang Maha Berkehendak, Maha Kuat, Maha Kuasa, Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Sehingga jiwa kita lebih tenang dan mampu menyikapi permasalahan tersebut dengan bijaksana.
“Betapa menakjubkan akhlak seorang muslim, ketika ditimpa musibah ia bersabar, ketika diberikan nikmat ia bersyukur.”
Bersyukur atas apa yang Allah berikan kepada kita akan melapangkan hati kita, menjauhkan kita dari rasa sulit yang menghimpit, menghilangkan sikap dengki dan iri terhadap makhluk. Karena rasa syukur akan menambah kedekatan kita dengan Sang Maha Pemberi, Maha Pengasih dan Penyayang, serta meluaskan rizki dan menambah nikmat-Nya.
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pastiAzab-Ku sangat berat.” Qs.Ibrahim :7
Annakku, keadaan terbaik kita adalah saat ini (dalam iman dan ketaqwaan kepada Allah Swt). Karena apa yang terbaik menurut kita belum tentu menurut Allah Swt, begitupun sebaliknya. Apa yang menurut kita buruk bisa jadi akan memberikan kebaikan kepada kita pada masa yang akan datang. Karena hanya Allah lah Yang Maha Mengetahui dan Maha kuasa terhadap makhluk-makhluk-Nya. Maka tetaplah dalam keimanan, berpegang hanya kepada-Nya dengan hanya mengharap keridhoann-Nya. Jalani kehidupan ini dengan sabar, ikhlas, dan rasa syukur. Semoga Allah Swt senantiasa memberkahi hidup kita, ammin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar